Selasa, 23 Juni 2009

Kepudaran Indonesia di sebagian terpencil

Indonesia, negara yang punya beragam wisata alam yang indah dan Indonesia pun masuk dalam urutan negara yang indah(mungkin)
tetapi ada yang bisa melihat dengan jelas keindahan Indonesia dan berpikir Indonesia indah banget?
gue yakin engga ada, gue pun juga sama sekali ga bisa
coba aja lo liat sebagian terpencilnya, tidak dapat dipandang indah
keteguhan hidup seseorang yang merana dipinggir-pinggir jalan raya
kehidupan penuh kesulitan dibawah-bawah kolong jembatan
kesusahan hidup penuh tantangan di pinggiran kali dan sungai yang rawan penggusuran
kerepotan hidup serba kurang dalam keluarga yang punya anggota banyak dalam rumah kardus dipinggiran kota
lo bisa bayangin, di setiap detailnya
Indonesia merana dalam sudut-sudut tertentu
memang Indonesia indah tapi dibagian terpencil itu jauh lebih indah dibandingnya(menurut orang sakit jiwa)
mengapa demikian?
kesulitan orang tidak dilihat dengan dua mata
melainkan hanya dilihat dengan sebelah mata saja
bukankah mereka bisa makmur dengan berusaha?
ya, sebagian besar dari mereka telah berusaha tapi karna kesempatannya sempit mereka tidak mendapatkan kemakmuran
tapi apa lo pada pikir jaman sekarang yang dikejar apa dan yang berhasil siapa?
coba lo liat
manusia berkeras hati hidup buat ngejar gelar, duit, kehormatan, kedudukan
dan siapa yang berhasil?
hanya orang berduit dan mampu membiayai dirinya untuk melakukan hal tersebut
coba aja band band
contohnya nidji? apakah mereka sebelum terkenal adalah gembel atau tukang atau bekerja kecil-kecilan? sama sekali tidak
mereka orang yang mampu
sedangkan kangen band? siapakah mereka sebelum terkenal?
mereka hanyalah tukang es cendol, kuli bahkan maling
dan sekarang yang trend dan di puja puja siapa diantara 2 itu?
tak lain dan tak bukan adalah nidji
mereka sangat sukses
sedangkan untuk kangen band?
mereka dihina, dicela, di maki, di lempari, di soraki
apa itu yang namanya adil?
apa itu yang namanya indah?
apa itu yang namanya makmur?
masih mending di cela, di maki, di lempari dan di soraki sebelum terkenal daripada setelah terkenal
sangat malu, minder, sakit hati dan merasa dilecehkan
coba dong lo pikir indah ga Indonesia setelah diliat liat lewat ini?
mungkin ada yang bilang "bodo ah, ga peduli" ato "biasa aja"
itu karakter dan pendapat lo masing masing bro
tapi kenapa mesti begitu?
kenapa ga begini?
karna jaman sekarang hidup itu susah men!
lo mesti punya duit dulu kalo mau sukses
coba kalo lo mau bikin toko ga ada duit, kelaut aja lo!
kalo lo mau buat warung dirumah pun, lo harus punya duit
nyari utangan kalo ga punya duit, lo mau ganti pake apa?
itu sebagian terpencilnya
baru sebagian
coba kalo lo liat semuanya
keindahan Indonesia bakalan pudar
mungkin ada yang berpikir kalo soal anak jalanan kan diatur ama pemerintah
tapi emang semuanya diatur ha?
engga ada aturan yang bener, mereka masih merana
mereka udah merana, tempat tinggalnya diludesin
gimana ga makin menyedihkan idupnya
ckck, naudzubillah min dzalik kalo lo semua bilang bodo amat ato ga peduli
kaya yang di posting gue beberapa waktu lalu tentang kakek kakek
lo pikirin betapa susahnya hidup
betapa repotnya ngurus kesengsaraan
mereka merana
terlalu keras dan bahaya kehidupan mereka
nenek nenek jadi kuli panggul
anak kecil jadi pengamen naik 1 angkot ke angkot lain
kan banyak resikonya
bisa aja tulang punggung patah, osteoporosis dan penyakit tulang lainnya
bisa aja tertabrak mobil ampe koma, kritis atau pun bisa aja meninggal
sampe jadi maling
resiko berat kalo ketauan digebukin orang

menyedihkan
kemeranaan dalam keteguhan hidup orang-orang yang tidak mampu
kesengsaraan dalam perjalanan hidup orang yang mencari kebahagiaan
kesusahan dan kesulitan hidup orang yang mencari titik terang dan penantian terakhir hidupnya
menikmati hidup dalam kerusakan moral
menjalani hidup dalam kebahayaan diluar sana
menikam sendiri kepedihan dalam hidupnya
menahan sakit untuk menjadi lebih baik
menanggung beban dalam kekurangan dan keterbatasan hidup

sungguh tragis Indonesia di kedua mata sendiri
keindahan yang pudar karna kesengsaraan
keindahan yang menurun karna ketidak adilan

mungkin ada yang kurang nyambung, tapi coba lo renungin dan pikirin ada kesamaan dalam bahasannya :D
thanks udah merhatiin ini
dan semoga ada perubahan di diri masing masing
kita pun masih belajar dan ga berusaha guru mengguru-i :)

sumber : http://elyabasyarahil.blogspot.com/

Selasa, 16 Juni 2009

mana yang harus kita pilih? (Permintaan : Ryan)

the first request at my second blog

temen gue minta gue untuk memberikan solusi jika:
dulu kita punya pacar yang sayang sama kita, kita pun sayang sama dia, sempat terpikir untuk hubungan serius, tapi ketika kita berada di situasi yang berbeda kita ketemu orang yang bener-bener nyambung sama kita, lebih mapan segalanya, bahkan hati kita yakin kalau itu jodoh kita, mana yang harus kita pilih? Dan apakah yg dahulu di tingalkan dengan seenaknya gitu aja?

dan kalo menurut gue, ini menurut gue
dan yang pernah gue denger dari nasihat beberapa temen gue

engga ada yang harus di tinggalin seenaknya
lo bisa kok nyiptain hubungan baik di antara keduanya dan lo termasuk di dalamnya
apa salahnya kalo lo cerita ke pacar lo itu secara baik-baik?
so, kalo lo cerita dan memberikan penjelasan secara baik-baik orang pun ga akan menaruh dendam atau benci sama lo
tapi sebelum lo menceritakan soal itu lebih baik lo suruh dia janji ga marah atau janji apa lah jika dia sayang sama lo

lo bisa ngajak putus secara baik-baik daripada lo terus sama dia diem-diem ga ngomong apa-apa itu malah nyakitin dia dan ngebunuh perasaan lo sendiri
di sini, yang harus lo berikan pengertian itu dua orang
orang yang mulai lo sayang sekarang-sekarang ini dan orang yang dulunya lo sayang alias pacar lo itu

yang paling utama diberikan pengertian adalah pacar lo
kalo pacar lo itu orang yang kasar
lo bisa berikan pengertian secara detail dan jelas dengan tutur baik-baik
lo ngomong sesuai dengan hati lo, yang tau lo sendiri gue ga bisa ngasi pendetail-an dalam cara bicara lo ke dia, gue cuma ngasi solusi
dan jika dia marah lo tetep hadapinnya baik-baik jangan ikut emosi
karena jika lo ikut emosi, dia ga akan terima dan bakal terjadi hubungan yang buruk
kalo pacar lo itu orang yang lemah lembut
lo bisa berikan pengertian secara lembut dan baik-baik
jika dia bilang "kok kamu ngomong begitu?" atau "kok kamu gitu si?"
lo bilang "maaf, kalo aku terus sama kamu sama aja aku nyakitin perasaan kamu secara langsung dan ga langsung! dan aku ga bisa boongin perasaan aku sendiri, lebih baik aku bilang ke kamu daripada aku diem-diem dalam kebohongan. lebih parah lagi kalo aku diem dan kamu denger hal itu dari orang lain, kamu makin sakit hati" dan bla bla bla
itu cuma contohnya
dan inget "jangan emosi" bos

dan jika pacar lo itu orang yang cuek
lo harus kasih pengertian kaya "orang yang kasar" yang gue jelasin di atas tadi

lo bisa pilih mana yang menurut lo lebih baik
a) pacaran terus sama pacar lo itu tapi lo ga ada rasa sama dia dan lo jalanin dengan bohong-bohongan,
b) pacaran sama orang yang lo sayang dengan bahagia, sebelumnya lo putusin pacar lo secara baik-baik, atau
c) lo lebih baik golput, ga milih diantara ke dua-duanya karena lo ga mau nyakitin perasaan yang satu maupun yang lainnya

lo tinggal pilih salah satu dari ketiga itu
pikirin lebih mateng
jangan minta pilihan dari orang lain
karena ini masalah lo bukan masalah orang tersebut
coba belajar memilih biarpun nyakitin
cari apapun yang terbaik buat lo, pacar lo dan dia
jangan cuma memilih buat keuntungan lo sendiri

semuanya akan berjalan baik kalo itu didasari dari hati lo :)
sorry gue ga bisa panjang-panjangnya ngejelasinnya
karena semua yang didasari dengan hati pasti akan sukses

Albert Einstein's Famous Formula

It followed from the special theory of relativity that mass and energyare both but different manifestations of the same thing.
A somewhat unfamilliar conception for the avarage mind.
Furthermore, the equation E is equal to mc-squared, in which energy is put equal to mass, multiplied by the square of the velocity of light, showed that very small amounts of mass may be converted into a very large amount of energy and vice versa.
The mass and energy were in fact equivalent according to the formula mentioned before.

This was demonstrated by Cockcroft and Walton in 1932, experimentally.


sumber : http://www.youtube.com/watch?v=CC7Sg41Bp-U&NR=1